Batu, (AMO) --
Kegiatan Paralayang Internasional yang akan di adakan pada tanggal 28 Juli 2008 ini sempat menimbulkan kekecewaan masyarakat sekitar Villa Songgoriti yang berakibat adanya rumor bahwa Kelompok Paralayang tidak menghargai tatanan yang berlaku.
Saat di konfimasi tentang masalah ini Titut Pujiari selaku Ketua LMDH/LMPK sekaligus Ketua Paguyupan Villa Songgoriti mengatakan sebenarnya sangat mendukung adanya event paralayang, karena merupakan salah satu aset wisata yang akan mengangkat Kota Batu ke depan.
Titut Pujiari mengatakan,” Saya tidak keberatan dengan kegiatan paralayang asalkan disertai Permit/ijin, system, dan job description serta ending yang jelas.”
Namun ada beberapa komitmen yang harus di sepakati oleh kelompok paralayang untuk ikut merasa memiliki hutan, jadi tidak hanya sekedar mengejar hobi dan kesenangan semata.
Pada saat senggang diharapkan bisa bersama-sama dengan masyarakat sekitar Songgoriti untuk menanam pohon pelindung yang merupakan cara untuk merawat lingkungan hutan dalam artian mengantisipasi rusaknya lingkungan yang di gunakan untuk paralayang, yang dapat mengkibatkan terjadinya erosi dan berdampak pada warga.
Walaupun sudah mendapat ijin dari Pemkot dan membayar budget seharusnya tim paralayang juga harus mempunyai kontribusi terhadap daerah dan masyarakat serta memiliki etika moral pada wilayah sekitar. (*)
Sumber: www.abdimedia.com
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar